At this post, kita bakalan mengupas perintah DIR. Seperti yang saya katakan pada post yang lalu, bahwa DIR adalah singkatan dari DIREKTORY atau mungkin lebih akrab dikenal dengan folder. Oke, kita mulai sajalah pembahasannya. Semoga menambah pengetahuan Anda.
Fungsi dari DIR
Secara sederhana fungsi dari DIR adalah melihat isi suatu folder. Semisal kita akan melihat isi folder “Idioms” yang ada di drive G: Perintah “dir(spasi)g:\idioms”.
Jadi format umum dari perintah ini adalah: “dir(spasi)folder.tujuan”.
DIR/P
Apabila dalam suatu folder terdapat file yang sangat banyak sehingga sangat menyusahkan Anda untuk melihat isi folder secara seksama. Gunakan perintah DIR/P, P dari Pause, maksudnya apabila dalam proses “pembacaan” folder nama-nama file sudah memenuhi satu halaman(jendela), maka proses akan berhenti dan akan memunculkan informasi: “Press any key to continue . . .”. Apabila Anda menekan sembarang tombol, proses akan dilanjutkan hingga satu halaman penuh dan seterusnya hingga habis.
DIR/W
Dengan perintah ini Anda dapat menampilkan file secara menyamping.
DIR/A
Dengan perintah ini Anda dapat menampilkan semua file yang terbunyi. Mungkin Anda tidak akan melihat perbedaannya. Karena tidak adanya informasi tentang attribute file. Tapi dari jumlah file yang ditampilkan mungkin Anda akan paham kalau ada file yang disembunyikan.
DIR/S
Apabila Anda ingin melihat isi suatu folder sekaligus isi dari subfoldernya, gunakan perintah ini.
Urutan penampilan file adalah dari yang terluar kemudian folder di dalamnya sampai habis, kemudian folder yang lebih dalam lagi. Begitulah seterusnya. Oh iya, dalam penggunaan perintah CMD Anda dapat mengombinasikan beberapa perintah sekaligus. Sebagai contoh di atas, saya menggabungkan perintah DIR/S dengan DIR/P.
DIR/L dan DIR/B
DIR/L maksudnya menampilkan nama file dengan huruf kecil(L=lowercase). Sedangkan DIR/B maksudnya hanya menampilkan nama filenya saja, tanggal pembuatan dan ukuran tidak ditampilkan.
DIR(spasi)*.*
Dengan perintah ini kita dapat menampilkan file yang ingin kita lihat saja. Misal kita ingin melihat semua file mp3 yang ada di folder “Idioms” yang ada di drive G: perintahnya “dir(spasi)g:\idioms\*.mp3”
Hal ini juga dapat dibalikkan. Yang * adalah ekstensi dari file. Maksudnya, anda ingin mencari file yang bernama, “06” misalnya, namun Anda lupa ekstensinya. Masukkan perintah “dir(spasi)g:\idioms\06.*” hasilnya:
Ditemukan satu file yang bernama “06”.
Saya cukupkan dulu post kali ini. Semoga bermanfaat.じゃ、また。^0^
Sabtu, 30 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar